Kain Kiswah merupakan kain yang menutupi Kabah di Mekah. - RUSMAN

Breaking

SI ANAK PETANI


Thursday 4 December 2014

Kain Kiswah merupakan kain yang menutupi Kabah di Mekah.

Kain Kiswah merupakan kain yang menutupi Kabah di Mekah. Biasanya tiap tahun kain ini diganti dengan Kiswah baru. Penyulaman kain Kiswah ini memakan waktu sekitar 8,5 bulan. Kain tersebut akan dipasang sehari sebelum Idul Adha. Pembuatan kaligrafi Kiswah ini menggunakan benang sulam berlapis emas seberat 15 kg.

Kiswah dihias benang berlapis emas dan perak untuk membuat sulaman kaligrafi berupa ayat-ayat Al Quran dan hiasan-hiasan khusus bernuansa Islam. Tulisan itu membentuk angka V (angka tujuh dalam tanggalan Arab). Salah satu kalimat yang ditulis di kiswah Ka`bah adalah, "Allah Jalla Jalalah, La Ilaha Illaallah, Muhammad Rasulullah".

Kain penutup Ka`bah berukuran panjang 14 meter dan lebar 101 meter dengan berat sekitar 658 kilo. Biaya untuk membuat satu buah Kiswah sekitar Rp52 miliar. Sebelum dibuat sendiri di Mekkah, kiswah biasanya dibuat di Mesir dan India dan diberikan ke pemerintah Saudi sebagai hadiah.

Kiswah terdiri dari lima bagian, empat bagian untuk menutupi empat sisi Ka`bah dan satu bagian lagi untuk menutup bagian pintu Ka`bah.

Di balik kiswah hitam, ada kain berwarna putih yang disebut Bithana Kiswah. Kain itu untuk meresap uap dari dinding Ka`bah dan menghalangi panas yang diserap dari kain kiswah yang hitam. Kain ini mengandung daya serap untuk menghindarkan panas yang berlebihan dan mencegah dinding Ka`bah retak.

Menurut sejarah, semasa Nabi Muhammad SAW, Nabi pernah menghadiahkan kiswah Al-washail. Nabi yang pertama kali mengiswahi Ka`bah. Cara ini kemudian diteruskan oleh Khulafaurrasyidin, seperti Umar Bin Al-Khatab dan Utsman Bin Affan serta beberapa khalifah Bani Umayyah. Di masa sekarang, para raja di Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan kiswah dari pabrik khusus pembuat kiswah di Mekah.
Quote:
Dua orang pengrajin tengah membuat kaligrafi pada kain yang akan digunakan untuk penutup Kabah di Mekkah, Arab Saudi. Kain penutup Kabah yang dinamakan dengan Kiswah tersebut selalu diganti dan dipasang pada 9 Dzulhijjah di setiap tahunnya.


Seorang pengrajin tengah membuat kaligrafi ayat-ayat Alquran pada kain sutera yang akan digunakan untuk penutup Kabah di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (8/10). Kain sutera yang dibutuhkan untuk penutup Kabah memiliki berat sekitar 670 kg. Kain sutera tersebut didatangkan langsung dari Italia.


Para pengrajin tersebut menggunakan benang berlapis emas saat menyulam lukisan kaligrafi pada kain sutera yang akan digunakan untuk penutup Kabah di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (8/10). Benang berlapis emas yang digunakan untuk menyulam kaligrafi tersebut memiliki berat 15 kg.


Kiswah ini memiliki luas 658 meter persegi dan terdiri atas 47 bagian kain yang masing-masing memiliki panjang 14 meter dan lebar 101 meter. Untuk proses penyulaman kain Kiswah ini membutuhkan waktu selama 8,5 bulan yang dikerjakan oleh 85 orang.

Sejumlah pengrajin tengah menyulam lukisan ayat-ayat Alquran pada kain sutera yang akan digunakan untuk penutup Kabah di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (8/10). Pembuatan kain penutup Kabah tersebut menelan biaya sekitar Rp 52 miliar.


Kain Kiswah ini biasanya diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari ketika jamaah haji berjalan ke Bukit Arafah pada musim Haji.


Kiswah dipasang mengitari Kabah dan direkatkan ke tanah menggunakan cincin tembaga, dimana kain kiswah terdapat ayat-ayat Quran yang di sulam secara manual, kini dibantu oleh komputer untuk mempercepat masa pembuatan kain ini.


Setiap tahun, kain Kiswah lama diangkat, dipotong-potong menjadi beberapa bagian kecil dan dihadiahkan kepada beberapa orang, pejabat muslim asing yang berkunjung.

Quote:Dan inilah hasilnya



Menurut sejumlah orang yang pernah memasuki ke dalam Ka`bah, jika sudah di dalam Ka`bah, jemaah boleh menghadap salat ke mana saja. "Ini rasanya, Ka`bah ada di dalam hati kita. Maknanya, sesungguhnya kita sama di depan Allah," kata seorang diplomat Indonesia di Arab Saudi.

Mantan Menteri Agama Tarmizi Taher yang sudah 13 kali mendapat kesempatan memasuki Ka`bah, pernah mengatakan bahwa dinding dalam Ka`bah, atap, lantai serta dua tiangnya biasa saja seperti dinding batu lainnya.

Setiap kali masuk bangunan berbentuk kubus itu, kata Amirul Haj 2006 itu, ia menunaikan sholat dua rakaat sebanyak empat kali, masing-masing dua rakaat sholat menghadap ke arah dinding yang berbeda.

Tarmizi mengakui bagi umat Islam, memasuki Ka`bah mungkin merupakan impian yang tak akan terwujud jika bukan tamu negara Kerajaan Arab Saudi, bahkan menyentuh dinding luar Ka`bah ketika melakukan thawaf di tengah ratusan ribu manusia saja sangat sulit.

Mereka yang bisa masuk ke dalam Kabah dinilai sangat beruntung, karena Ka`bah adalah tempat ibadah pertama di bumi dan dibangun sejak Nabi Ibrahim.

No comments:

Post a Comment