Teman2 OPS yang baik budi dan
seperjuangan ...
Aku mau berbagi tips ...supaya OPS dapat
perhatian dari pihak yang pihak2 terkait.
Setelah berbulan2 mendengar keluhan dari
temen2 ku yang seperjuangan yang memang belum ada perhatian dari pihak
yang berkompetes, aku salah satu ops
yang tertua di wilayahku merasa iba,
kasian, dan merasa .... dan akhirnya dua
bulan yang lalu aku memberanikan diri
menemui Kadis mencoba menyampaikan keluhan2 yang ada dilapangan dan
menyampaikan aspirasiku untuk
membentuk satu komunitas guna ... ops
diwilayahku bisa bahu membahu dalam
pengentrian data sehinngga tidak ada
sekolah yang tertingggal. trus mengusul SK penganggkatan untuk OPS sebagaimana
Bendahara sekolah sebagai limpahan
tanggung jawab , dan yang paling penting
dan terpenting aku menanyakan kejelasan
tentang honorer OPS. Jawaban Kadis
sangat memberi harapan, aku disarankan menyampaikan aspirasi ini kekepala
sekolah dan menemui UPDT dan meminta
persetujuan beliau . Dan aku jadi semangat
45 untuk mengumpulkan teman OPS di
UPTD dan alhamdulillah .... pembentukan
komunitas ops diwilayahku sudah berjalan satu bulan dan sudah melakukan rapat
koordinasi pengurus di bulan pertama,
trus juga kami sudah membuat usulan
honorer sbb :
1. honor ops 200 rb/bulan
2. biaya entri data 3. biaya transfortasi sesuai jarak sekolah
ke kabupaten pada setiap keberangkatan.
4. Bagi setiap guru yang sudah sertifikasi,
wajib membayar honor ops 100 rb/setiap
penarikan tunjangan, sebagai rasa
terimakasih atas kerja OPS. 5. pengadaan laptop, flash, modem, fulsa
untuk setiap sekolah
6.mengadakan pertemuan dan pelaporan
setiap tanggal sepuluh ke UPTD
dan Insyaallah bulan ini semua poin yang
di atas akan terpenuhi tanpa kendala, Walau masalah SK OPS masih menunggu
kejelasan, tapi setidaknya kami merasa
puas.
Nah kali aja kiat di atas bisa kawan2
lakukan di daerah masing2, karena
sebenarnya kita bukan tidak di perhatikan, tapi kita harus bangkit untuk
meminta untuk di perhatikan. Oke
dan tanggal 10 kemaren kami sudah
melakukan rakor yang ke II dan membuat
laporan atas kerja kami.
seperjuangan ...
Aku mau berbagi tips ...supaya OPS dapat
perhatian dari pihak yang pihak2 terkait.
Setelah berbulan2 mendengar keluhan dari
temen2 ku yang seperjuangan yang memang belum ada perhatian dari pihak
yang berkompetes, aku salah satu ops
yang tertua di wilayahku merasa iba,
kasian, dan merasa .... dan akhirnya dua
bulan yang lalu aku memberanikan diri
menemui Kadis mencoba menyampaikan keluhan2 yang ada dilapangan dan
menyampaikan aspirasiku untuk
membentuk satu komunitas guna ... ops
diwilayahku bisa bahu membahu dalam
pengentrian data sehinngga tidak ada
sekolah yang tertingggal. trus mengusul SK penganggkatan untuk OPS sebagaimana
Bendahara sekolah sebagai limpahan
tanggung jawab , dan yang paling penting
dan terpenting aku menanyakan kejelasan
tentang honorer OPS. Jawaban Kadis
sangat memberi harapan, aku disarankan menyampaikan aspirasi ini kekepala
sekolah dan menemui UPDT dan meminta
persetujuan beliau . Dan aku jadi semangat
45 untuk mengumpulkan teman OPS di
UPTD dan alhamdulillah .... pembentukan
komunitas ops diwilayahku sudah berjalan satu bulan dan sudah melakukan rapat
koordinasi pengurus di bulan pertama,
trus juga kami sudah membuat usulan
honorer sbb :
1. honor ops 200 rb/bulan
2. biaya entri data 3. biaya transfortasi sesuai jarak sekolah
ke kabupaten pada setiap keberangkatan.
4. Bagi setiap guru yang sudah sertifikasi,
wajib membayar honor ops 100 rb/setiap
penarikan tunjangan, sebagai rasa
terimakasih atas kerja OPS. 5. pengadaan laptop, flash, modem, fulsa
untuk setiap sekolah
6.mengadakan pertemuan dan pelaporan
setiap tanggal sepuluh ke UPTD
dan Insyaallah bulan ini semua poin yang
di atas akan terpenuhi tanpa kendala, Walau masalah SK OPS masih menunggu
kejelasan, tapi setidaknya kami merasa
puas.
Nah kali aja kiat di atas bisa kawan2
lakukan di daerah masing2, karena
sebenarnya kita bukan tidak di perhatikan, tapi kita harus bangkit untuk
meminta untuk di perhatikan. Oke
dan tanggal 10 kemaren kami sudah
melakukan rakor yang ke II dan membuat
laporan atas kerja kami.
No comments:
Post a Comment